Thailand Open 2025 menyisakan catatan pahit bagi Indonesia di babak awal. Dua wakil andalan, Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Komang Ayu Cahya Dewi, harus tersingkir di babak pertama, mengakhiri harapan meraih prestasi di turnamen bulu tangkis bergengsi ini.
Kegagalan ini menambah deretan hasil kurang memuaskan bagi kontingen Indonesia. Perjuangan untuk mencapai prestasi puncak di Thailand Open 2025 pun menjadi semakin berat.
Dejan/Fadia Gugur di Tangan Wakil Tuan Rumah
Pasangan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus mengakui keunggulan ganda campuran tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Nimibutr, Rabu (14/5), berakhir dengan kekalahan Dejan/Fadia dua gim langsung dengan skor 21-23, 13-21.
Kekalahan ini sekaligus memutus peluang perang saudara di babak 16 besar. Seandainya lolos, Dejan/Fadia akan berhadapan dengan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang telah mengamankan tempat di babak selanjutnya.
Ini merupakan kekalahan ketiga beruntun Dejan/Fadia dari pasangan Puavaranukroh/Paewsampran sepanjang tahun 2025. Sebelumnya, mereka kalah di final Thailand Masters Februari lalu dan babak pertama Swiss Open Maret 2025.
Komang Ayu Cahya Dewi Tersingkir di Tunggal Putri
Di sektor tunggal putri, Indonesia juga harus kehilangan wakilnya, Komang Ayu Cahya Dewi.
Komang tumbang di tangan Tung Ciou Tong asal Taiwan dengan skor 15-21, 19-21 dalam laga yang berlangsung selama 41 menit.
Dengan kekalahan ini, harapan Indonesia di sektor tunggal putri kini hanya bertumpu pada Putri Kusuma Wardani.
Putri KW, unggulan keenam, akan menghadapi Pornpicha Choeikeewong dari Thailand pada pertandingan berikutnya.
Peluang Indonesia di Thailand Open 2025
Hasil mengecewakan di babak awal ini membuat peluang Indonesia di Thailand Open 2025 semakin berat.
Namun, masih ada beberapa wakil Indonesia yang berjuang di berbagai sektor. Mereka diharapkan dapat memberikan performa terbaik dan memperbaiki catatan Indonesia di turnamen ini.
Kegagalan Dejan/Fadia dan Komang Ayu menjadi pelajaran berharga untuk persiapan menghadapi turnamen-turnamen bulu tangkis mendatang.
Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan untuk meningkatkan performa para atlet Indonesia agar dapat bersaing di level internasional.
Dukungan penuh dari seluruh pihak, termasuk penggemar bulu tangkis Indonesia, sangat dibutuhkan untuk memberikan semangat bagi para atlet yang masih berjuang di Thailand Open 2025.
Semoga para atlet Indonesia dapat bangkit dan menunjukkan performa terbaiknya di kesempatan berikutnya.