Kelopak Bibir Kering? Waspadai Gangguan Psikologis Tersembunyi

Redaksi

Kelopak Bibir Kering? Waspadai Gangguan Psikologis Tersembunyi
Sumber: Idntimes.com

Kebiasaan mengelupas bibir, meskipun tampak sepele, bisa menjadi indikator masalah kesehatan mental yang lebih serius. Sering kali, tindakan ini dilakukan tanpa disadari, terutama saat individu mengalami stres, kecemasan, atau tekanan emosional. Gejala ini bisa menjadi pertanda gangguan psikologis yang memerlukan perhatian dan penanganan profesional.

Lebih dari sekadar merusak kulit bibir, kebiasaan ini dapat dikaitkan dengan gangguan seperti gangguan kecemasan dan obsessive-compulsive disorder (OCD). Memahami hubungan antara kebiasaan ini dan kondisi mental sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Apakah Mengelupas Bibir Tanda Gangguan Psikologis?

Ketidakmampuan mengendalikan perilaku yang melukai diri sendiri, meninggalkan bekas luka, dan berulang kali menyebabkan infeksi, bisa menjadi indikasi gangguan psikologis yang mendasar.

Khususnya, kebiasaan mengelupas bibir yang parah dapat dikategorikan sebagai bentuk OCD yang disebut ekskoriasi atau dermatilomania. Kondisi ini membutuhkan intervensi medis yang tepat.

Jika Anda kesulitan menghentikan kebiasaan ini, konsultasikan dengan profesional kesehatan mental. Mereka dapat membantu mengidentifikasi akar penyebab dan merancang strategi penanganan yang efektif.

Kaitan Mengelupas Bibir dan OCD

Mengelupas bibir berulang kali sekarang diklasifikasikan sebagai gangguan kontrol impuls.

Gangguan ini sering disebut sebagai “perilaku repetitif yang berfokus pada tubuh” atau bahkan “gangguan spektrum obsesif kompulsif” karena kemiripannya dengan OCD.

Sentuhan dan pengelupasan bibir berulang terjadi sebagai respons terhadap pikiran berulang atau dorongan untuk menyentuh bagian tubuh tersebut.

Ini serupa dengan gejala OCD, yang ditandai dengan dorongan untuk melakukan perilaku berulang sebagai respons terhadap pikiran, gambaran, dan impuls berulang lainnya.

Kondisi ini juga menunjukkan kesamaan dengan gangguan spektrum obsesif kompulsif lainnya, seperti trikotilomania (mencabut rambut berulang), gangguan tic, dan gangguan dismorfik tubuh.

Individu yang memiliki kebiasaan mengelupas bibir lebih mungkin mengalami gangguan spektrum obsesif kompulsif lainnya.

Kondisi yang Menyebabkan Kebiasaan Mengelupas Bibir

Kebiasaan ini lebih sering terjadi pada individu dengan riwayat OCD atau perilaku repetitif yang berfokus pada tubuh.

Namun, beberapa faktor lain juga dapat berperan.

  • Stres dan Kecemasan: Banyak yang mengelupas bibir tanpa sadar sebagai mekanisme pengaturan emosi. Pada penderita OCD, stres dan kecemasan dapat memperburuk kebiasaan ini.
  • Kondisi Fisik: Bibir pecah-pecah dapat memicu keinginan untuk mengelupas kulit mati. Namun, hal ini justru dapat memicu siklus perilaku kompulsif.
  • Hormon: Kebiasaan ini sering muncul selama masa pubertas, menunjukkan kemungkinan keterkaitan dengan perubahan hormonal.

Dampak pada Kualitas Hidup

Meskipun tampak ringan, kebiasaan mengelupas bibir dapat menyebabkan berbagai komplikasi fisik.

  • Pendarahan
  • Peradangan, nyeri, kemerahan
  • Infeksi luka
  • Lesi di dalam pipi yang sulit sembuh
  • Resiko infeksi sekunder yang meningkat
  • Resiko selulitis dan abses yang memerlukan perawatan inap

Luka pada bibir dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan dan minum.

Sentuhan fisik seperti berpelukan atau berciuman juga mungkin menjadi sulit atau tidak mungkin.

Luka tersebut juga dapat memicu reaksi negatif dari lingkungan sekitar karena sering dikaitkan dengan penyakit seperti herpes atau infeksi jamur.

Pengobatan dan Penanganan

Terapi perilaku kognitif (CBT), termasuk habit reversal training (HRT) dan comprehensive behavioral model (ComB), merupakan pengobatan yang efektif.

Acceptance and commitment therapy (ACT) juga dapat membantu.

Obat-obatan seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti fluoxetine, fluvoxamine, dan escitalopram, bisa digunakan.

Obat antikejang lamotrigin juga dapat membantu.

Kurangnya kesadaran bahwa kebiasaan mengelupas bibir merupakan tanda gangguan psikologis menyebabkan banyak orang tidak mencari pengobatan.

Kesimpulannya, meskipun terlihat sepele, kebiasaan mengelupas bibir seringkali menandakan masalah psikologis seperti OCD, stres, dan kecemasan. Konsultasi dengan psikolog sangat dianjurkan bagi siapapun yang mengalami kesulitan mengendalikan kebiasaan ini untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan komprehensif.

Also Read

Tags

Topreneur