Mengenang Kehangatan Mbok Yem, Legenda Warung Puncak Lawu

Redaksi

Gunung Lawu baru saja kehilangan salah satu penjaganya yang begitu dicintai para pendaki. Mbok Yem, perempuan hangat yang selama puluhan tahun berjualan di warung tertinggi di Indonesia dekat puncak Hargo Dumilah, telah meninggal dunia. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi seluruh pecinta alam Indonesia. Lebih dari sekadar penjual makanan dan minuman, Mbok Yem adalah teman, tempat bercerita, dan penyemangat bagi para pendaki yang kerap merasa lelah dan putus asa di tengah dingin dan kabut puncak Lawu.

Warung sederhana miliknya menjadi simbol kehangatan dan keramahan di ketinggian. Kisah Mbok Yem, jauh melampaui sekedar bisnis warung di gunung. Ia adalah legenda hidup Gunung Lawu yang penuh inspirasi.

Fakta Kepergian Mbok Yem, Penjaga Warung Tertinggi di Gunung Lawu

Mbok Yem Meninggal di Usia 82 Tahun

Mbok Yem, yang bernama asli Wakiyem, menghembuskan nafas terakhir di kediamannya di Desa Gonggang, Magetan. Kabar duka ini dibenarkan oleh Kepala Dusun Cemoro Sewu, Agus. Ia menjelaskan bahwa Mbok Yem sempat mengalami sakit sejak sebelum Ramadan dan dirawat di rumah sakit di Ponorogo.

Turun Gunung Lebih Awal Karena Sakit

Sejak awal Februari 2025, kesehatan Mbok Yem memburuk karena pneumonia. Kondisi ini memaksanya untuk turun gunung lebih awal dari biasanya, yang biasanya dilakukan menjelang Lebaran. Penurunan kesehatannya yang drastis membuatnya harus ditandu oleh enam orang saat turun gunung. Ia sempat menjalani perawatan di RSUD Ponorogo dan RSI Aisyah Ponorogo.

Puluhan Pendaki Mengiringi Pemakaman Mbok Yem

Berita kepergian Mbok Yem tersebar dengan cepat di kalangan pendaki. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, puluhan pendaki turut mengantar jenazah Mbok Yem ke pemakaman di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan. Banyak diantara mereka yang mengenang kebaikan dan semangat yang selalu diberikan Mbok Yem.

Pesan Semangat yang Tak Pernah Luntur

Meskipun usianya sudah senja, semangat Mbok Yem tak pernah luntur. Ia selalu memberikan dukungan dan kata-kata penyemangat bagi para pendaki yang kelelahan atau kehilangan arah. Kisah-kisah inspiratif ini terpatri dalam hati para pendaki yang pernah bertemu dengannya. Salah satu pendaki asal Ponorogo, Rina, menceritakan pengalamannya mendapatkan semangat dari Mbok Yem saat tersesat dan kelelahan di puncak Lawu.

Warung Legendaris di Puncak Gunung Lawu

Warung Mbok Yem yang berada di ketinggian 3.150 mdpl bukan hanya tempat beristirahat dan mengisi perut. Sejak tahun 1980-an, warung ini telah menjadi simbol keramahan dan tempat berteduh bagi para pendaki di tengah cuaca dingin dan terpaan angin Gunung Lawu. Kehadirannya menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah pendakian Gunung Lawu. Warungnya menjadi lebih dari sekedar tempat berjualan; ia adalah tempat bertemunya para pendaki dari berbagai latar belakang, berbagi cerita dan pengalaman.

Kepergian Mbok Yem meninggalkan kesedihan mendalam, tetapi kenangan tentang kebaikan dan semangatnya akan tetap abadi di hati para pendaki Gunung Lawu. Ia adalah sosok yang telah menginspirasi banyak orang, dan warisannya akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah pendakian di Indonesia. Kisahnya akan menjadi cerita yang terus diwariskan dari generasi pendaki ke generasi pendaki selanjutnya.

Also Read

Tags

Topreneur