Topreneur — Kegaduhan politik kembali mewarnai Partai Golkar Sulawesi Selatan. Hasil rapat pleno penetapan calon pimpinan DPRD Sulsel periode 2024-2029 yang diputuskan pada 27 Agustus lalu, ternyata tak berjalan mulus.
Empat nama yang ditetapkan, yaitu Rahman Pina, Kadir Halid, Sofyan Syam, dan Ayu Andira, untuk dikirim ke DPP sebagai calon pimpinan DPRD Sulsel, mendadak berubah. Posisi wakil ketua yang tadinya diisi empat nama, kini hanya tersisa tiga. Nama Kadir Halid menghilang, tak lagi masuk dalam daftar yang dikirim ke DPP.
Padahal, hasil keputusan rapat pleno yang dipimpin Sekretaris Golkar Sulsel, Marzuki Wadeng, didampingi Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka, telah menetapkan adik politisi senior Golkar H.A.M Nurdin Halid itu sebagai calon.
Wakil Sekretaris Golkar Sulsel, Nasruddin Upel, menegaskan bahwa hasil rapat pleno di DPD I telah menetapkan dan memutuskan empat nama. "Intinya yang diputuskan dalam rapat untuk diusulkan ke DPP menjadi pimpinan DPRD Sulsel hanya empat nama. Rahman Pina, Kadir Halid, Sofyan Syam dan Ayu Andira. Di luar dari nama itu berarti bukan hasil rapat," tegas Nasruddin Upel.
Ia menduga ada pihak tertentu yang berupaya menjegal bahkan menggagalkan Kadir Halid menjadi pimpinan DPRD Sulsel. "Kalau hal itu terjadi, DPP harus segera bertindak dan bersikap karena DPD I melanggar keputusan yang sudah ditetapkan dalam rapat pleno," pungkasnya.
