Sebuah kasus penculikan santri di Pasuruan, Jawa Timur, mengungkap jaringan kejahatan yang melibatkan para eks narapidana dan berujung pada penangkapan tujuh orang. Insiden ini bermula dari sebuah kesalahan sasaran, di mana para pelaku justru menculik santri yang tidak terkait dengan target sebenarnya. Kasus ini memiliki sejumlah fakta menarik yang layak diulas lebih lanjut.
Penculikan MS (17), santri Pondok Pesantren Moeslim Al Hidayat (Ponpes Metal), ternyata bukan target utama para pelaku. Mereka keliru menargetkan korban karena mengira MS adalah RN alias DPS, seorang yang memiliki masalah dengan narkoba.
Tujuh Pelaku Ditangkap, Empat Jadi Tersangka
Polisi berhasil mengamankan tujuh orang pelaku di dua lokasi berbeda di Gresik. Lima pelaku ditangkap di exit Tol Kebomas, sementara dua lainnya diringkus di sebuah rumah di kawasan Kebomas. Setelah melalui proses penyelidikan dan gelar perkara, empat orang ditetapkan sebagai tersangka.
Identitas Para Tersangka
Keempat tersangka yang ditetapkan adalah SG (25), AE (34), PW (60), dan MHR (32). Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, termasuk Pasuruan dan Surabaya.
Penculikan Salah Sasaran dan Peran CCTV
Para pelaku menargetkan RN alias DPS karena masalah narkoba yang melibatkan seseorang bernama RZ. Korban MS, seorang santri yang tidak terkait dengan kasus tersebut, diculik secara paksa.
Rekaman CCTV dan Viralitas Kasus
Aksi penculikan terekam oleh kamera CCTV di sebuah toko dan video tersebut kemudian viral di media sosial. Rekaman ini menjadi bukti penting dan membantu polisi melacak para pelaku.
Jejak Narkoba dan Senjata Airsoft Gun
Semua pelaku memiliki latar belakang sebagai eks narapidana kasus narkoba. Menariknya, sebelum melakukan penculikan, mereka diketahui sempat pesta narkoba. Sebuah airsoft gun ditemukan di dalam mobil Avanza hitam yang digunakan saat penculikan.
Airsoft Gun Sebagai Alat Ancaman
Airsoft gun tersebut diduga digunakan untuk mengancam korban selama perjalanan. Polisi mengamankan senjata tersebut sebagai barang bukti.
Otak Penculikan Masih Buron
Di balik aksi penculikan ini, terdapat seorang otak pelaku yang masih buron, berinisial P. P menjadi target utama penyelidikan polisi saat ini.
Perintah dari Pelaku Utama
Para tersangka mengaku melakukan penculikan atas perintah dari P. Polisi tengah berupaya keras untuk menangkap P dan mengungkap jaringan lebih luas di balik kasus ini.
Kasus penculikan santri di Pasuruan ini menjadi sorotan karena melibatkan sejumlah eks narapidana kasus narkoba, penggunaan senjata api (airsoft gun), dan kesalahan sasaran yang tragis. Pengungkapan kasus ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Upaya kepolisian untuk menangkap otak pelaku yang masih buron juga patut diapresiasi sebagai langkah penting dalam membongkar jaringan kejahatan yang lebih besar.