Topreneur – Pemerintah gencar dorong mobil listrik, tapi jangan buru-buru beli! Ada yang perlu dipikirkan dulu. Pasar mobil bekasnya masih abu-abu, lho!
Masyarakat Indonesia memang doyan mobil, tapi soal mobil listrik, masih banyak yang ragu. Salah satu alasannya adalah harga jual kembali. "Memang tantangannya secondary market kendaraan berbasis listrik belum ada dibanding kendaraan bensin (internal combustion engine/ICE). Ini menjadi tantangan tersendiri," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).
Data Kemenko Perekonomian hingga April 2024 menunjukkan, jumlah kendaraan listrik berbasis baterai yang beredar di Indonesia baru mencapai 133.225 unit. Masih jauh dibandingkan dengan mobil konvensional.
Airlangga optimistis pengguna mobil listrik akan meningkat dalam 10 tahun ke depan. Pemerintah juga gencar membangun infrastruktur, termasuk SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di seluruh wilayah Indonesia.
"Diperkirakan di tahun 2035 jumlahnya bisa meningkat. Pemerintah juga mendorong dan mempercepat infrastruktur EV dan dalam kegiatan pembangunan transportasi, digitalisasi, dan juga penerapan transportasi hijau menjadi penting, terutama transportasi publik," ujar Airlangga.
Namun, dengan pasar mobil bekas yang masih abu-abu, potensi kerugian saat menjual kembali mobil listrik masih menjadi momok bagi calon pembeli. Apakah Anda siap dengan risiko ini?