Polres Kediri gencar mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas, khususnya di kalangan pelajar dan santri. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kediri melaksanakan Program Ponpes Road Safety di Pondok Pesantren Sirojul Ulum, Pare, Kediri.
Program ini merupakan inisiatif Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim yang bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan pelajar. Peningkatan angka kecelakaan di tahun 2024 dibandingkan tahun 2023 menjadi alasan utama perluasan program ini.
Program Ponpes Road Safety: Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas Sejak Dini
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas kepada para santri sejak dini. Hal ini penting mengingat tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pelajar dan santri.
Program ini diharapkan mampu membentuk perilaku tertib berlalu lintas yang baik di kalangan santri. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di masa mendatang.
Peningkatan Angka Kecelakaan dan Upaya Pencegahan
Kasatlantas Polres Kediri, AKP I Made Jata Wiranegara, mengungkapkan keprihatinannya atas peningkatan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Kediri. Jumlah kecelakaan meningkat dari 1.190 kasus pada tahun 2023 menjadi 1.210 kasus pada tahun 2024.
Program Ponpes Road Safety menjadi salah satu upaya untuk menekan angka tersebut. Program ini telah berjalan di beberapa sekolah dan kini diperluas ke pondok pesantren.
Sasaran program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas. Hal ini dilakukan dengan edukasi dan pelatihan secara berkelanjutan.
Respons Positif dari Pondok Pesantren Sirojul Ulum
Gus Yusron Ahmad, perwakilan dari Pondok Pesantren Sirojul Ulum, menyambut baik Program Ponpes Road Safety ini. Beliau menilai program ini sangat bermanfaat bagi para santri.
Para santri mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam berkendara yang aman dan benar. Hal ini mencakup pemahaman rambu lalu lintas, penggunaan helm, dan kelengkapan surat-surat kendaraan.
Pihak pondok pesantren menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan program ini. Mereka berharap program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi para santri.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para santri dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar dalam tertib berlalu lintas. Mereka diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Selain itu, kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara di jalan raya dapat ditanamkan sejak dini melalui program ini. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
Ke depannya, diharapkan program ini dapat terus dikembangkan dan diperluas ke pondok pesantren lainnya. Hal ini agar lebih banyak santri yang mendapatkan manfaat dari program ini.
Program ini juga diharapkan mampu menciptakan budaya tertib berlalu lintas di kalangan generasi muda. Dengan begitu, diharapkan dapat menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.
Kesimpulannya, Program Ponpes Road Safety merupakan langkah positif dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas dan menumbuhkan kesadaran akan keselamatan berlalu lintas sejak dini. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pondok pesantren, sangat penting untuk keberhasilan program ini.