Polres Luwu menggelar latihan keamanan darurat skala besar di Bandara Udara Lagaligo Bua pada Rabu, 2 Oktober 2024. Latihan ini merupakan upaya proaktif untuk mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan dan memastikan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi situasi darurat di area bandara. Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi vital seperti bandara.
Simulasi Keamanan di Bandara Lagaligo Bua
Latihan keamanan ini melibatkan kerjasama berbagai instansi terkait. Hal ini dilakukan untuk menguji standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku dan memastikan kesesuaiannya dengan berbagai potensi ancaman.
Polres Luwu mengerahkan personel dan peralatan yang memadai untuk simulasi ini. Satu peleton Dalmas Awal, satu peleton Dalmas Lanjut, satu regu Tim Raimas (Pengurai Massa), dan kendaraan taktis dikerahkan untuk mendukung latihan.
Uji Coba Efektivitas SOP dan Kerjasama Antar Instansi
Wakapolres Luwu, Kompol Misbahuddin, mewakili Kapolres Luwu AKBP Arisandi, menjelaskan bahwa latihan ini bertujuan ganda. Selain melatih kesiapan personel, latihan ini juga menguji efektivitas SOP yang diterapkan di Bandara Lagaligo Bua.
Latihan ini merupakan bagian dari evaluasi berkelanjutan yang dilakukan setiap dua tahun. Pihak bandara berkomitmen untuk selalu memperbarui SOP agar tetap relevan dengan perkembangan potensi ancaman yang selalu berubah.
Apresiasi dan Harapan untuk Keamanan Berkelanjutan
Kepala Bandar Udara Lagaligo Bua, Suharmadji, menyampaikan apresiasinya terhadap peran aktif Polres Luwu. Kerjasama dan dedikasi yang ditunjukkan dinilai sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di bandara.
Suharmadji berharap sinergi antara Polres Luwu dan pihak bandara terus terjaga. Dengan begitu, SOP yang telah diuji dapat semakin memperkuat keamanan di area bandara dan memastikan keselamatan penumpang dan petugas.
Melalui latihan ini, diharapkan kerjasama antar instansi terkait semakin solid. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas keamanan di lokasi-lokasi vital, seperti bandara. Keberhasilan simulasi ini menandai komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum.
Latihan keamanan di Bandara Lagaligo Bua tidak hanya sekadar simulasi, tetapi juga menunjukkan kesiapan dan profesionalisme aparat keamanan dalam menghadapi berbagai kemungkinan ancaman. Semoga upaya ini dapat menjadi contoh baik bagi bandara-bandara lain dalam meningkatkan sistem keamanan dan pencegahan kejahatan. Komitmen berkelanjutan dalam evaluasi dan peningkatan SOP sangat penting untuk menjaga keamanan nasional.
