Dalam kunjungan kenegaraan yang hangat, Presiden Prabowo Subianto disambut Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra. Kunjungan ini bukan hanya menandai perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Thailand, tetapi juga membuka babak baru kerjasama strategis kedua negara.
Selain pertemuan resmi, PM Paetongtarn juga mengajak Presiden Prabowo untuk mengunjungi pameran budaya Thailand di Gedung Santi Maitree, Bangkok. Pameran tersebut menampilkan beragam seni, kerajinan, dan kuliner khas Thailand.
Diplomasi Budaya: Menjelajahi Kekayaan Thailand bersama Presiden Prabowo
Presiden Prabowo tampak sangat antusias mengeksplorasi pameran tersebut. Ia berinteraksi langsung dengan para pengrajin, menunjukkan ketertarikan mendalam pada nilai budaya yang terkandung dalam setiap karya.
Tidak hanya mengamati, Presiden Prabowo juga mencicipi hidangan khas Thailand. PM Paetongtarn dengan ramah menjelaskan filosofi di balik setiap karya seni dan kuliner yang dipamerkan.
Kunjungan ini menunjukkan betapa kuatnya hubungan diplomatik Indonesia dan Thailand, yang terjalin bukan hanya melalui kerjasama ekonomi dan politik, tetapi juga melalui pertukaran budaya yang mendalam.
Pertemuan Puncak: Indonesia dan Thailand Sepakat Perkuat Kolaborasi Multisektor
Di Government House, Bangkok, PM Paetongtarn menyambut hangat kunjungan resmi Presiden Prabowo. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan penting untuk memperkuat kemitraan strategis kedua negara.
Kedua pemimpin memimpin langsung 1st Leaders’ Consultation, sebuah mekanisme baru yang akan menjadi wadah reguler pertukaran pandangan dan penguatan kerjasama bilateral. Ini menandai tonggak penting bagi hubungan Indonesia dan Thailand.
PM Paetongtarn menyatakan kehormatan atas kunjungan pertama Presiden Prabowo ke Thailand. Ia menekankan bahwa diskusi yang berlangsung sangat konstruktif dan bersahabat.
Kemitraan Strategis: Menjalin Kerja Sama yang Lebih Kuat
Salah satu hasil penting pertemuan tersebut adalah kesepakatan pembentukan kemitraan strategis Indonesia-Thailand. Kerjasama ini akan meliputi berbagai sektor, mulai dari politik dan keamanan hingga ekonomi dan budaya.
Di bidang politik dan keamanan, kedua negara akan meningkatkan intensitas kunjungan tingkat tinggi dan memanfaatkan mekanisme bilateral yang telah ada. Para menteri luar negeri ditugaskan untuk menyiapkan rencana aksi yang konkret.
Kerjasama di bidang industri pertahanan juga akan diperkuat. Kedua negara juga akan berkolaborasi dalam pemberantasan kejahatan lintas batas, seperti perdagangan manusia dan perjudian ilegal.
Di sektor ekonomi, Indonesia dan Thailand berkomitmen meningkatkan volume perdagangan bilateral, investasi, dan pariwisata. PM Paetongtarn menyebutkan potensi besar pertumbuhan ekonomi mengingat besarnya pasar dan keterhubungan kedua negara.
Nilai perdagangan bilateral tahun 2024 mencapai 18 miliar dolar AS. Namun, masih banyak potensi yang dapat digali untuk pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan, tidak hanya bagi kedua negara tetapi juga kawasan ASEAN secara luas.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Thailand menandai langkah maju yang signifikan dalam hubungan bilateral kedua negara. Melalui diplomasi budaya dan kesepakatan kemitraan strategis, Indonesia dan Thailand semakin memperkuat ikatan persahabatan dan kerjasama yang saling menguntungkan.