Topreneur Faizal Assegaf, kritikus pedas, kembali angkat bicara soal polemik putusan MK dan manuver politik di Pilgub DKI. Ia mempertanyakan arti dukungan rakyat dan mahasiswa terhadap putusan MK jika ujung-ujungnya calon yang diusung hanyalah boneka Istana.

Mas Addy

Topreneur  Faizal Assegaf, kritikus pedas, kembali angkat bicara soal polemik putusan MK dan manuver politik di Pilgub DKI. Ia mempertanyakan arti dukungan rakyat dan mahasiswa terhadap putusan MK jika ujung-ujungnya calon yang diusung hanyalah boneka Istana.

"Untuk apa keputusan MK dibela rakyat dan mahasiswa, bila ujungnya yang diusung sebagai Cagub DKI Jakarta adalah boneka titipan Istana?," cetusnya melalui akun X @faizalassegaf.

Faizal juga menyorot langkah Anies Baswedan dan gerakan perubahan yang kini fokus mengamati langkah politik Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. Ia bahkan menyebut jika PDIP akhirnya memutuskan untuk mengusung Pramono Anung sebagai calon gubernur, maka drama politik Mulyono, sebuah kiasan yang merujuk pada skenario politik yang dikendalikan Jokowi, akan lengkap.

Topreneur  Faizal Assegaf, kritikus pedas, kembali angkat bicara soal polemik putusan MK dan manuver politik di Pilgub DKI. Ia mempertanyakan arti dukungan rakyat dan mahasiswa terhadap putusan MK jika ujung-ujungnya calon yang diusung hanyalah boneka Istana.

"Anies dan arus aspirasi gerakan perubahan makin fokus amati lakon Mega dan Jokowi," tandasnya. "Kalau PDIP manuver usung Pramono, maka sempurna drama politik Mulyono," kuncinya.

Sebelumnya, rencana pengumuman Anies Baswedan dan Rano Karno oleh PDIP sebagai pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2024 mendadak batal. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama setelah Anies Baswedan terlihat melakukan berbagai langkah yang dianggap sebagai upaya mendekati partai berlogo banteng tersebut.

Also Read

Tags

Topreneur