Toyota Akuisisi Neta? Bocoran Mengejutkan Industri Otomotif

Redaksi

Toyota Akuisisi Neta? Bocoran Mengejutkan Industri Otomotif
Sumber: Detik.com

Toyota membantah kabar yang beredar luas mengenai rencana akuisisi terhadap pabrikan mobil listrik China, Neta. Rumor tersebut menyebutkan Toyota akan mengambil alih Neta yang tengah menghadapi krisis keuangan. Bantahan ini disampaikan langsung oleh pihak Toyota di China, sekaligus menepis spekulasi yang berkembang di media.

Pihak Toyota menegaskan belum pernah mendengar rencana tersebut dan meminta klarifikasi terkait beredarnya rumor ini. Pernyataan ini muncul setelah munculnya laporan sebelumnya yang menyebutkan Toyota sedang mengevaluasi kemungkinan akuisisi saham Neta.

Neta Auto Hadapi Krisis Keuangan dan Potensi Kebangkrutan

Neta Auto, sejak awal tahun 2025, berusaha mencari pendanaan baru untuk mengatasi permasalahan keuangannya. Target pendanaan yang diharapkan mencapai 4-4,5 miliar yuan (sekitar Rp 9,2 hingga Rp 10,3 triliun).

Dana tersebut direncanakan untuk menutupi kewajiban hutang perusahaan. Investasi utama senilai 3 miliar yuan (sekitar Rp 6,9 triliun) ditargetkan masuk pada bulan April untuk memulai kembali produksi dan pengembangan produk selanjutnya.

Namun hingga pertengahan Mei, investasi tersebut belum terealisasi. Kondisi ini semakin memperparah situasi keuangan Neta.

Proses Hukum dan Peninjauan Kebangkrutan Neta Auto

Pada tanggal 13 Mei 2025, Hozon New Energy Automobile Co., Ltd., induk perusahaan Neta Auto, menghadapi pengajuan peninjauan kebangkrutan. Pengajuan tersebut diajukan oleh Shanghai Yuxing Advertising Co., Ltd. dan tengah diproses oleh Pengadilan Rakyat Menengah di Kota Jiaxing, Provinsi Zhejiang.

Proses hukum ini mengikuti prosedur kepailitan di China. Setelah pengajuan likuidasi, perusahaan debitur diberi waktu untuk mengajukan keberatan. Jika reorganisasi dilanjutkan, debitur atau pengurus harus menyerahkan rencana reorganisasi dalam waktu enam bulan.

Implikasi Bantahan Toyota dan Masa Depan Neta Auto

Bantahan resmi Toyota terhadap rumor akuisisi memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi Neta Auto. Kondisi keuangan yang buruk dan proses hukum yang dihadapi semakin menggarisbawahi kesulitan yang dialami perusahaan ini.

Kegagalan mendapatkan suntikan dana segar yang diharapkan semakin mempersulit upaya Neta Auto untuk bertahan. Nasib Neta Auto kini bergantung pada hasil proses peninjauan kebangkrutan dan kemampuannya untuk menemukan solusi keuangan.

Ke depannya, perkembangan kasus Neta Auto akan menjadi perhatian bagi industri otomotif, khususnya di pasar mobil listrik China. Situasi ini juga menjadi pengingat pentingnya manajemen keuangan yang solid bagi perusahaan rintisan di sektor yang kompetitif ini. Keberhasilan Neta Auto dalam mengatasi krisis ini akan menentukan kelanjutan kiprah mereka di pasar yang dinamis.

Also Read

Tags

Topreneur