Vaksin TBC Baru vs BCG: Mana Lebih Efektif?

Redaksi

Vaksin TBC Baru vs BCG: Mana Lebih Efektif?
Sumber: Idntimes.com

Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global yang serius, terutama di negara berkembang. Meskipun vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) tersedia, efektivitasnya terbatas, berkisar antara 0 hingga 80 persen. Oleh karena itu, pengembangan vaksin TB yang lebih efektif menjadi sangat mendesak.

Vaksin BCG, satu-satunya vaksin TB yang terdaftar, telah digunakan secara luas sejak awal abad ke-20. Namun, sejarahnya juga diwarnai kontroversi.

Sejarah Vaksin BCG: Antara Harapan dan Tragedi

Vaksin BCG, hasil kerja Albert Calmette dan Camille Guérin, awalnya dikembangakan di awal 1900-an untuk melawan TB.

Penerapannya meluas di beberapa negara Eropa pada tahun 1920-an.

Namun, insiden Lübeck pada tahun 1930, di mana 73 bayi meninggal akibat vaksin BCG yang terkontaminasi, menimbulkan ketidakpercayaan terhadap vaksin tersebut.

Setelah lebih dari satu dekade dan meningkatnya kasus TB pasca Perang Dunia II, vaksin BCG kembali digunakan secara luas.

Penggunaannya semakin meluas di banyak negara Eropa pada tahun 1940-an dan 1950-an.

Keterbatasan Vaksin BCG dan Kebutuhan Vaksin Baru

Vaksin BCG, meskipun aman secara umum, memiliki keterbatasan.

Efektivitasnya terbatas pada bayi dan anak kecil, dan kurang efektif mencegah TBC paru pada dewasa.

Vaksin ini juga kurang efektif pada orang di atas 35 tahun dan individu dengan HIV, terutama di daerah tropis.

Reaksi samping seperti limfadenitis, abses, dan dalam kasus yang jarang, BCG diseminata, juga dapat terjadi.

Oleh karena itu, pengembangan vaksin TB baru yang lebih aman dan efektif sangat penting.

Keunggulan dan Kekurangan BCG

  • Vaksin BCG paling efektif melindungi bayi dan anak kecil dari TBC berat, termasuk meningitis TB yang mematikan.
  • Efektivitasnya terbatas dalam melawan TBC paru pada orang dewasa, jenis TBC yang paling menular.
  • Efektivitasnya menurun signifikan pada orang di atas 35 tahun.
  • Efektivitasnya rendah pada bayi terinfeksi HIV di daerah tropis.

Pengembangan Vaksin TB: Harapan di Ufuk

Saat ini, terdapat sekitar 17 kandidat vaksin TB dalam berbagai tahap pengembangan klinis, dari fase I hingga fase III.

Jenis vaksin ini beragam, termasuk vaksin vektor virus, vaksin mikobakteri inaktif, vaksin mikobakteri hidup yang dilemahkan, vaksin subunit protein, dan vaksin mRNA.

Beberapa kandidat vaksin berada di fase uji klinis yang lebih lanjut, menjanjikan harapan baru dalam perang melawan TB.

Indonesia, sebagai negara dengan angka kasus TB tinggi, berperan penting dalam penelitian ini, termasuk berpartisipasi dalam uji klinis fase III vaksin M72/AS01E.

Percepatan inovasi vaksin TB sangat krusial, mengingat beban penyakit yang tinggi dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat global.

Sukses dalam pengembangan vaksin baru akan menjadi langkah signifikan dalam mengatasi wabah TB global.

Penelitian dan pengembangan vaksin TB baru terus berlanjut, menawarkan harapan bagi pengendalian penyakit menular mematikan ini. Keberhasilan upaya ini bergantung pada kolaborasi global dan komitmen untuk menyediakan vaksin yang aman dan efektif untuk semua orang, terlepas dari lokasi geografis atau status sosial ekonomi. Dengan demikian, harapan untuk masa depan bebas TB semakin nyata.

Also Read

Tags

Topreneur