Waspadalah! 10 Pemicu Serangan Asam Urat, Stres Salah Satunya

Redaksi

Waspadalah! 10 Pemicu Serangan Asam Urat, Stres Salah Satunya
Sumber: Idntimes.com

Gout, sejenis radang sendi inflamasi yang paling umum, menyerang tiba-tiba dan menimbulkan nyeri hebat. Serangan ini kerap terjadi di jempol kaki, terutama malam hari, dan dapat meluas ke persendian lain seperti jari kaki, pergelangan kaki, atau lutut. Pria lebih rentan terkena gout, umumnya setelah usia 40 tahun, sedangkan wanita biasanya setelah menopause.

Kondisi ini ditandai dengan periode tanpa gejala dan periode kambuh. Kambuh gout ditandai dengan nyeri, bengkak, kemerahan, dan kesulitan menggerakkan sendi, biasanya berlangsung 1-2 minggu. Penting untuk memahami pemicu serangan gout agar dapat mencegah atau mengelola nyeri.

Makanan dan Minuman Pemicu Serangan Gout

Tingginya kadar asam urat dalam darah menjadi penyebab utama gout. Asam urat terbentuk saat tubuh memecah purin, senyawa kimia alami dalam tubuh dan beberapa makanan. Jika pembuangan asam urat melalui urin tidak lancar, kelebihannya akan membentuk kristal di persendian, memicu serangan gout.

Banyak makanan tinggi purin dapat meningkatkan risiko serangan gout. Daging merah (sapi, domba, babi), jeroan, beberapa jenis makanan laut (teri, sarden, kerang, simping, trout, tuna) termasuk di dalamnya. Namun, konsumsi sayuran seperti kacang polong, buncis, dan bayam dalam jumlah sedang tampaknya tidak meningkatkan risiko.

Gula dan Alkohol: Musuh Senyap Penderita Gout

Fruktosa, jenis gula tertentu, dapat meningkatkan kadar asam urat. Minuman tinggi fruktosa, seperti jus buah dan soda, serta makanan manis (kue, permen), meningkatkan risiko serangan gout. Membatasi konsumsi fruktosa sangat dianjurkan.

Alkohol, baik bir, wine, maupun minuman keras, juga dikaitkan dengan peningkatan kadar asam urat. Studi menunjukkan bahkan konsumsi alkohol sedang dapat meningkatkan risiko gout. Membatasi atau menghindari alkohol sangat disarankan bagi penderita gout.

Faktor Gaya Hidup dan Kondisi Medis yang Mempengaruhi Gout

Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi (kelebihan berat badan atau obesitas) dikaitkan dengan peningkatan risiko dan keparahan gout. Menurunkan berat badan melalui diet sehat dan olahraga dapat membantu menurunkan kadar asam urat.

Stres juga dapat menjadi pemicu serangan gout, meskipun mekanismenya masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Mengelola stres melalui meditasi, olahraga, atau hobi direkomendasikan.

Obat-obatan, Cuaca, dan Faktor Lainnya

Beberapa obat-obatan dapat meningkatkan risiko gout, termasuk diuretik, aspirin dosis rendah, niasin dosis tinggi, dan cyclosporin. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut jika Anda memiliki riwayat gout.

Perubahan suhu, khususnya cuaca panas dan kering atau kelembapan sangat tinggi, dapat memicu serangan gout. Dehidrasi juga berperan, karena mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin. Tetap terhidrasi sangat penting.

Cedera sendi dapat memicu serangan gout pada individu dengan kadar kristal urat tinggi di tulang rawan. Cedera mengaktifkan respon inflamasi yang memperparah kondisi.

Pradiabetes dan diabetes meningkatkan risiko gout karena memengaruhi proses metabolisme yang meningkatkan produksi asam urat dan menurunkan pengeluarannya melalui urin.

Kesimpulannya, mengelola gout membutuhkan perhatian terhadap berbagai faktor, mulai dari makanan dan minuman hingga gaya hidup dan kondisi medis. Mengidentifikasi pemicu pribadi melalui pencatatan pola serangan dapat membantu pencegahan dan pengelolaan yang lebih efektif. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat. Dengan pemahaman yang komprehensif dan gaya hidup sehat, serangan gout dapat dikontrol dan kualitas hidup penderita dapat ditingkatkan.

Also Read

Tags

Topreneur