Setelah perjalanan panjang yang melibatkan aksi pencurian lintas negara dan proses hukum bertahun-tahun, sebuah patung Buddha kuno akhirnya kembali ke Jepang. Patung Bodhisattva Kanzeon, yang diakui sebagai warisan budaya benda Prefektur Nagasaki, kini dipamerkan di negeri asalnya.
Kisah pengembalian patung ini merupakan sebuah kemenangan bagi Jepang setelah pencurian yang terjadi pada tahun 2012 dari kuil Kannonji. Perjalanan panjang hukum akhirnya membuahkan hasil setelah tujuh tahun.
Perjalanan Panjang Patung Bodhisattva Kanzeon
Patung Bodhisattva Kanzeon dicuri dari Kuil Kannonji di Jepang pada tahun 2012 oleh seorang pencuri asal Korea Selatan. Pencuri tersebut berhasil ditangkap tak lama kemudian.
Namun, patung tersebut tertahan di Korea Selatan sejak tahun 2013. Sebuah kuil di Korea Selatan mengajukan klaim kepemilikan, mengatakan bahwa artefak tersebut merupakan hasil penjarahan bajak laut Jepang pada abad pertengahan.
Klaim ini memicu perselisihan hukum yang alot antara Jepang dan Korea Selatan. Proses hukum ini memakan waktu bertahun-tahun dan melibatkan berbagai tahapan banding.
Putusan Mahkamah Agung Korea Selatan
Pada tahun 2023, Mahkamah Agung Korea Selatan akhirnya mengeluarkan putusan. Mereka memutuskan bahwa Kuil Kannonji di Jepang adalah pemilik sah patung tersebut.
Meskipun pengadilan mengakui adanya sejarah penjarahan dari Korea pada masa lalu, mereka mempertimbangkan masa kepemilikan yang cukup lama oleh kuil Jepang sebagai dasar penetapan kepemilikan yang sah.
Keputusan ini mengakhiri perselisihan hukum yang panjang dan membuka jalan bagi pengembalian patung Bodhisattva Kanzeon ke Jepang.
Pengembalian dan Pameran Patung
Patung perunggu tersebut secara resmi dikembalikan ke kuil Jepang pada tanggal 12 Mei 2025. Upacara peringatan dihadiri sekitar 40 orang, termasuk Wali Kota Tsushima, Naoki Hitakatsu.
Tatsuma Murase, kepala kelompok umat kuil dan putra dari pemimpin kelompok saat pencurian terjadi, turut hadir. Ia merasa lega akhirnya dapat memberitahukan ayahnya bahwa patung tersebut telah kembali.
Untuk mencegah pencurian serupa di masa depan, patung tersebut akan disimpan di Museum Tsushima. Masyarakat umum dapat menyaksikan patung bersejarah ini mulai tanggal 16 Mei hingga 15 Juni 2025.
Pameran ini diharapkan dapat menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mengapresiasi sejarah dan nilai budaya yang terkandung dalam patung Bodhisattva Kanzeon.
Kisah pengembalian patung Bodhisattva Kanzeon menunjukkan betapa pentingnya kerja sama internasional dalam melindungi warisan budaya. Proses hukum yang panjang dan rumit ini akhirnya berbuah manis, mengembalikan sebuah artefak berharga ke tempatnya yang seharusnya. Keberhasilan ini juga diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi upaya perlindungan warisan budaya di masa mendatang.
