Di era ketergantungan pada gawai, libur menjadi momen yang dinantikan untuk melepas penat. Namun, kini muncul tren baru yang menarik perhatian: detoks digital saat liburan.
Liburan tanpa gadget, Wi-Fi, bahkan TV, menjadi pilihan banyak orang. Mereka rela merogoh kocek lebih dalam demi pengalaman ini.
Detoks Digital: Tren Liburan yang Semakin Populer
Laporan Tren Hilton 2025 menunjukkan meningkatnya minat akan liburan bebas teknologi. 27% responden ingin menikmati liburan tanpa gangguan berita negatif, sementara 17% mencari pengalaman benar-benar lepas dari teknologi.
Tren ini sudah terlihat nyata di industri pariwisata. Banyak penyedia layanan wisata kini menawarkan paket liburan yang khususnya dirancang untuk detoks digital.
Destinasi Liburan Bebas Gadget: Dari Meksiko Hingga Catskills
Grand Velas Resorts di Meksiko adalah salah satu contohnya. Tamu akan menemukan kamar bebas dari perangkat digital, tanpa TV dan gadget.
Ponsel disimpan aman di brankas hotel. Aktivitas liburan digantikan dengan permainan papan, snorkeling, atau bersepeda. Biaya menginap yang mencapai ribuan dolar per malam tak menyurutkan minat para wisatawan.
Bagi yang menginginkan pilihan lebih terjangkau, Urban Cowboy Lodge di pegunungan Catskills, New York, menawarkan pengalaman serupa. Tamu “dipaksa” menyimpan gadget mereka dalam kotak selama menginap.
Manfaat Detoks Digital dan Hasil Penelitian
Martin Dunford, CEO situs booking Cool Places, berkolaborasi dengan dua universitas di Inggris untuk meneliti dampak detoks digital terhadap wisatawan.
Hasilnya? Hari pertama, banyak yang stres. Namun, di hari kedua, mereka mulai tenang dan menikmati aktivitas lain.
Menariknya, setelah tiga hari, banyak peserta penelitian enggan membuka brankas tempat ponsel mereka disimpan. Mereka telah merasakan manfaat dari menjauh sejenak dari dunia digital.
Kesimpulannya, detoks digital menawarkan kesempatan untuk menikmati liburan dengan lebih fokus pada lingkungan sekitar dan aktivitas yang lebih bermakna.
Tren ini menunjukkan pergeseran prioritas wisatawan modern, yang semakin menghargai pengalaman lebih mendalam dan menyegarkan daripada sekadar mengejar kesibukan digital.
Meskipun harga mungkin menjadi pertimbangan, manfaat kesehatan mental dan peningkatan kualitas liburan yang dirasakan tampaknya sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.
Ke depannya, dapat diprediksi bahwa tren detoks digital akan terus bertambah populer, menawarkan alternatif liburan yang lebih sehat dan bermakna bagi para wisatawan.
