Sebuah postingan viral di X (sebelumnya Twitter) mengungkap kondisi memprihatinkan sebuah rumah sewaan di Selangor, Malaysia. Akun @ainapinkk, pemilik rumah, membagikan foto-foto yang menunjukkan perbedaan drastis antara kondisi rumah sebelum dan sesudah disewa oleh seorang influencer TikTok. Perbedaannya sangat mencolok, menunjukkan kerusakan dan kekotoran yang signifikan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kehati-hatian bagi pemilik rumah dalam menyeleksi penyewa, khususnya penyewa yang merupakan figur publik di media sosial. Kisah ini juga menjadi peringatan akan potensi kerugian finansial yang bisa diderita pemilik rumah jika tidak melakukan verifikasi dan pengawasan yang memadai.
Rumah Sewa Berubah Menjadi ‘Hutan’
Foto-foto yang diunggah @ainapinkk menunjukkan rumah dua lantai yang awalnya bersih dan terawat rapi. Setelah disewa influencer tersebut, rumah tersebut berubah drastis.
Bagian depan rumah dipenuhi tanaman dan pohon liar yang tumbuh subur, menutupi halaman dan pintu masuk. Kondisi ini membuat rumah terlihat seperti terbengkalai dan tak terurus.
Bahkan, jendela kamar di lantai dua terlihat pecah dan tidak diperbaiki. Kondisi keseluruhan rumah menggambarkan betapa parahnya kerusakan dan kurangnya perawatan selama masa penyewaan.
Kerugian Finansial Mencapai Jutaan Rupiah
Kerusakan yang ditimbulkan oleh penyewa influencer tersebut mengakibatkan kerugian besar bagi pemilik rumah. @ainapinkk mengklaim mengalami kerugian lebih dari RM33.000 (sekitar Rp 126 juta).
Rincian kerugian tersebut meliputi tagihan listrik yang mencapai RM16.000 (sekitar Rp 61 juta), kerusakan meteran air dan pipa air senilai RM2.500 (sekitar Rp 9.500.000), dan tunggakan sewa sebesar RM13.000 (sekitar Rp 49 juta).
Pemilik rumah mengaku telah menghubungi pihak kepolisian untuk mengusir penyewa tersebut, namun tidak dijelaskan secara detail proses pengusirannya.
Pelajaran Berharga tentang Seleksi Penyewa
Pengalaman pahit @ainapinkk menjadi pelajaran berharga bagi pemilik rumah lainnya. Ia mengakui beberapa kesalahan yang dilakukannya, antara lain tidak menggunakan jasa agen properti, tidak melakukan pengecekan berkala selama masa penyewaan, dan tidak mengganti nama di tagihan listrik.
Ketidakhadiran agen properti membuat proses verifikasi penyewa kurang terkontrol. Kurangnya pengecekan berkala memungkinkan kerusakan terjadi tanpa diketahui pemilik rumah.
Kegagalan mengganti nama pada tagihan listrik memperumit proses penagihan dan memperpanjang masalah yang dihadapi.
Melalui unggahannya, @ainapinkk berharap agar warganet lebih berhati-hati dalam menyewakan properti mereka. Ia menekankan pentingnya melakukan verifikasi yang teliti terhadap calon penyewa dan menggunakan jasa agen properti untuk meminimalisir risiko.
Respons netizen di kolom komentar menunjukkan rasa simpati dan kekesalan atas kejadian tersebut. Banyak yang mengungkapkan keterkejutan atas kondisi rumah yang ditinggalkan dan memberikan dukungan moril kepada pemilik rumah.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya perjanjian sewa yang jelas dan komprehensif, serta mekanisme pengawasan yang efektif untuk melindungi kepentingan pemilik rumah dan penyewa.
Semoga pengalaman ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan menciptakan lingkungan penyewaan yang lebih aman dan bertanggung jawab.