Seorang warga negara asing (WNA) asal Arab Saudi, Alhawsawi Asad Mohammed A (29), terseret arus dan tenggelam saat mandi di Pantai Batu Belig, Seminyak, Badung, Bali, Selasa (8/7) sekitar pukul 14.40 WITA. Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di pantai.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima laporan kejadian pukul 16.45 WITA dari Polairud Polres Badung. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan bahwa korban diketahui bertempat tinggal sementara di Kerobokan Kelod, Kuta Utara. Pihaknya langsung menerjunkan tim untuk melakukan pencarian.
Tim Balawista telah berupaya mencari korban sebelum laporan diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar. Namun, upaya pencarian awal belum membuahkan hasil. Laporan resmi diterima pada pukul 17.05 WITA, dan enam personel segera diterjunkan ke lokasi kejadian.
Setibanya di lokasi, tim SAR gabungan dibagi menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU) untuk melakukan penyisiran ke arah barat dan timur Pantai Batu Belig. Penyisiran dilakukan sepanjang kurang lebih 1 kilometer di sepanjang bibir pantai, tetapi korban tetap belum ditemukan.
Selain upaya pencarian oleh tim SAR gabungan, Desa Adat setempat juga turut serta menggelar upacara keagamaan sesuai dengan kearifan lokal. Upacara ini diharapkan dapat membantu memperlancar proses pencarian dan memberikan ketenangan bagi keluarga korban.
Karena keterbatasan jarak pandang pada malam hari, tim SAR memutuskan untuk tidak menggunakan rubber boat atau jetski. Pencarian di perairan sekitar lokasi tenggelamnya korban tetap dilakukan oleh tim Balawista. Upaya pencarian akan dilanjutkan pada pagi hari dengan peralatan dan strategi yang lebih lengkap.
Insiden ini mengingatkan akan pentingnya kesadaran akan kondisi laut dan arus pantai. Bagi wisatawan maupun penduduk lokal, sangat dianjurkan untuk selalu memperhatikan rambu-rambu keselamatan pantai dan mengikuti anjuran petugas. Memilih lokasi mandi yang aman dan selalu waspada terhadap perubahan arus merupakan tindakan pencegahan yang penting.
Kejadian ini juga menggarisbawahi peran penting kerjasama antar lembaga dalam menangani bencana. Kerjasama antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Polairud Polres Badung, tim Balawista, dan Desa Adat setempat menunjukkan sinergi yang baik dalam upaya pencarian dan pertolongan.
Semoga korban segera ditemukan dan keluarga diberikan kekuatan dalam menghadapi situasi ini. Semoga kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan kewaspadaan saat berada di dekat pantai atau laut.
“Tadi setibanya di lokasi, tim dibagi dalam 2 SRU (pertolongan dan pencarian) yang melakukan penyisiran ke arah barat dan timur,” kata I Nyoman Sidakarya.
Pihak berwenang akan terus berupaya melakukan pencarian hingga korban ditemukan. Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah proses pencarian selesai dan ada perkembangan baru.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya edukasi keselamatan di pantai, termasuk mengenali tanda-tanda bahaya, memahami kekuatan arus laut, dan mengikuti petunjuk keselamatan yang telah ditetapkan.